Setelah menempuh Pendidikan selama 4 tahun, akhirnya pada
pertengahan 2020 bisa melaksanakan wisuda meskipun diadakan secara online
karena pandemi. Tapi hal itu tidak masalah, karena yang ada di pikiranku adalah
bagaimana bisa mendapatkan uang setelah kuliah. Mungkin sama seperti mahasiswa
lain setelah lulus, aku mencoba melamar pekerjaan. Beberapa perusahaan dibidang
perbankan, tambang hingga perusahaan penerbit buku pernah aku coba, namun belum
aku belum beruntung. Tidak berhenti disitu, akupun mencoba melamar kerja
melalui aplikasi pencari kerja seperti jobstreet dan sebagainya. Tiap hari aktivitasku
hanya menuliskan rencana ‘mau melamar ke perusahaan mana”, entah perusahaan itu
sesuai jurusan kuliah ataupun tidak. Setelah beberapa minggu mengirim lamaran,
akhirnya beberapa perusahaan ada yang mnegirimkan undangan interview. Aku pun
tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan melakukan persiapan. Namun sayang,
keberuntungan belum berpihak, aku gagal dalam proses rekrutmen. Akan tetapi,
aku belum patah semangat. Aku terus melamar pekerjaan di aplikasi itu hingga
timbul notifikasi yang intinya kamu harus lebih selektif dalam memilih
perusahaan karena setelah dilihat, aku melamar hampir ke 200-an perusahaan pada
bulan itu saja. Sontak aku ngakak lihat notif itu hahaha. Segitu kurang
beruntungnya kah diri ini. Karena kegiatan sehari-hari hanya itu-itu saja, aku
memutuskan untuk membantu paman jualan sambil menuggu panggilan dari
perusahaan. Perkiraan tidak akan lama menunggu, aku kebablasan hampir dua tahun
karena belum ada panggilan dari perusahaan. Terlalu lama menganggur membuat aku
mulai frustasi, terlebih Ketika melihat status sosmed teman seangkatan yang
sering aku lihat ternyata hampir semuanya sudah bekerja, membuatku semakin kesal
karena ketidakmampuanku untuk mengatasi masalah ini. Akan tetapi, dari hal
tersebut aku mulai sadar dampak sosial media ternyata tidak terlalu bagus untuk
Kesehatan mental kita. Sebut saja insecure dan tidak percaya diri. Semenjak
dari peristiwa itu, aku mulai mengurangi penggunaan sosial media dan
mengalihkan diri untuk fokus pada tujuan.
Habis gelap terbitlah terang, begitulah kira-kira sebuah
kata Mutiara dari R.A Kartini. Tidak selamanya ketidakberuntungan itu ada dipihak
kita. Alhamdulillah puji syukur, pada pertengahan tahun 2022 kemarin, aku
berhasil diterima bekerja di salah satu perguruan tinggi di bandung. Nama
perguruan tingginya aku rahasiakan 😊, mungkin sebagai clue saja ya, salah satu
perguruan tinggi terbaik yang ada di Indonesia. Aku sendiri tidak menyangka
bisa menjadi bagian dari salah satu perguruan tinggi terbaik ini. Hasil itu aku
dapatkan setelah melalui serangkaian tes dan wawancara. Dan untuk kedepannya,
aku akan berbagi cerita bagaimana hari pertama kerja ku berlangsung. Semoga
artikel ini bermanfaat. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya. terimakasih